
Menyusuri Keindahan Air Terjun Mayung Polak, Permata Tersembunyi di Lombok
July 17, 2025
Ayam Rarang: Pedas Menggoda dari Lombok yang Siap Mengguncang Lidah Anda
July 19, 2025Sayur Ares: Kuliner Tradisional Lombok yang Kaya Rasa dan Makna
Lombok, pulau eksotis di Nusa Tenggara Barat, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya. Budaya dan kulinernya pun tak kalah menarik untuk dijelajahi. Salah satu kuliner tradisional yang menjadi ikon Lombok adalah Sayur Ares—makanan unik berbahan dasar batang pisang muda yang dimasak dengan rempah-rempah khas.
Sayur Ares bukan sekadar hidangan rumahan; ia adalah warisan budaya yang lekat dengan nilai-nilai kebersamaan, tradisi, dan identitas masyarakat Sasak, suku asli Pulau Lombok. Rasanya yang gurih, aromanya yang harum, dan teksturnya yang lembut menjadikan sayur ini sebagai santapan yang selalu ditunggu saat hajatan maupun acara adat.
Apa Itu Sayur Ares?
Bahan Utama yang Tidak Biasa
Sayur Ares terbuat dari batang pisang muda, khususnya dari pohon pisang jenis kepok. Batang ini dipotong tipis dan direndam atau diperas untuk menghilangkan getahnya, kemudian dimasak dengan santan dan berbagai bumbu rempah. Tekstur batang pisang yang lembut namun berserat memberikan sensasi unik saat disantap.
Nama “ares” sendiri berasal dari bahasa Sasak yang berarti batang pisang. Kuliner ini secara tradisional disajikan bersama olahan daging seperti ayam kampung, sapi, atau bebalung (tulang sapi).
Hidangan Khusus di Acara Adat
Sayur Ares biasanya tidak dijumpai setiap hari di warung makan. Ia adalah hidangan spesial yang hanya disajikan pada saat-saat penting seperti pernikahan, khitanan, syukuran, atau acara keagamaan. Di banyak keluarga Sasak, memasak sayur ares menjadi bagian dari ritual bersama sebelum acara besar dimulai.
Sejarah dan Nilai Budaya Sayur Ares
Jejak Warisan Leluhur Sasak
Sayur Ares sudah dikenal sejak zaman nenek moyang masyarakat Sasak. Tradisi ini berkembang dari kebiasaan hidup sederhana dan memanfaatkan apa yang tersedia di alam. Pohon pisang yang tumbuh subur di Lombok menjadi sumber bahan makanan alternatif saat daging atau sayuran sulit didapat.
Dahulu, sayur ini dimasak besar-besaran di tengah kampung, melibatkan banyak orang. Tradisi gotong-royong seperti ini dikenal sebagai “begibung”, yakni makan bersama dalam satu wadah besar sebagai lambang kebersamaan.
Simbol Keberkahan dan Kebersamaan
Dalam budaya Sasak, Sayur Ares juga dipercaya membawa keberkahan. Makanan ini dianggap sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas rezeki dan keselamatan. Oleh karena itu, kehadirannya di meja makan saat acara adat bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari doa dan harapan.
Cita Rasa Sayur Ares: Perpaduan Gurih dan Rempah Nusantara
Rasa yang Lembut dan Kaya
Meski berbahan dasar batang pisang, rasa Sayur Ares justru sangat kaya. Ini berkat penggunaan rempah-rempah lokal seperti lengkuas, serai, kunyit, bawang putih, bawang merah, ketumbar, kemiri, dan cabai. Semua bumbu tersebut dihaluskan, ditumis, lalu dicampur dengan santan untuk menghasilkan kuah yang kental dan gurih.
Batang pisang yang telah direbus akan menyerap bumbu dengan sempurna, menghasilkan rasa yang lezat, lembut, dan sedikit manis. Jika dimasak dengan daging ayam kampung atau sapi, kaldu dari daging menambah kekayaan rasa kuahnya.
Tingkat Kepedasan yang Bisa Disesuaikan
Karena masyarakat Lombok terkenal dengan kuliner pedasnya, Sayur Ares versi asli biasanya dibuat dengan cabai rawit yang cukup banyak. Namun, jika disajikan untuk umum, tingkat kepedasannya bisa disesuaikan. Versi tanpa cabai pun tetap lezat karena dominasi rasa gurih santan dan bumbu rempah.
Cara Memasak Sayur Ares Tradisional
Berikut gambaran umum proses pembuatan Sayur Ares secara tradisional:
-
Pilih batang pisang muda dari pohon pisang kepok atau jenis lainnya yang tidak terlalu keras.
-
Kupas bagian luar batang, lalu iris tipis bagian dalam yang lembut.
-
Cuci bersih dan peras hingga getahnya hilang.
-
Rebus batang pisang dengan sedikit garam hingga agak lunak.
-
Tumis bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, kunyit, lengkuas, jahe, kemiri, ketumbar, dan cabai.
-
Masukkan batang pisang rebus, aduk rata.
-
Tuangkan santan (kental dan encer), masukkan daun salam dan serai.
-
Tambahkan daging ayam/sapi jika diinginkan.
-
Masak hingga santan mengental dan batang pisang benar-benar empuk.
Proses ini memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam jika dilakukan secara tradisional, tetapi hasilnya sangat memuaskan.
Variasi Sayur Ares di Lombok
Walaupun bahan utamanya sama, Sayur Ares memiliki beberapa variasi tergantung wilayah dan keluarga yang memasaknya:
-
Ares Ayam: Menggunakan ayam kampung, sangat umum di acara syukuran.
-
Ares Bebalung: Dimasak bersama tulang sapi, menghasilkan rasa kaldu yang sangat kuat.
-
Ares Vegetarian: Tanpa daging, hanya batang pisang dan bumbu rempah, cocok untuk pelaku diet nabati.
-
Ares Pedas: Dimasak dengan cabai rawit merah dan hijau dalam jumlah banyak.
Setiap versi memiliki keunikannya sendiri dan sama-sama menggugah selera.
Sayur Ares di Era Modern
Mulai Hadir di Restoran Tradisional
Meski awalnya hanya hadir di dapur-dapur rumahan, kini Sayur Ares mulai diangkat oleh restoran khas Lombok dan hotel berbintang. Banyak wisatawan yang penasaran dengan rasa kuliner berbahan batang pisang ini. Sebagai hasilnya, Ares kini menjadi ikon kuliner yang semakin dikenal luas.
Potensi Sebagai Produk Kuliner Unggulan
Sayur Ares memiliki potensi besar untuk dijadikan produk kuliner unggulan daerah. Beberapa pelaku UMKM sudah mulai menawarkan sayur ares instan atau siap saji dalam bentuk beku (frozen food) atau kemasan kaleng. Ini adalah langkah besar dalam melestarikan kuliner tradisional sekaligus mendorong ekonomi lokal.
Tips Menikmati Sayur Ares
-
Sajikan hangat bersama nasi putih dan sambal terasi.
-
Cocok disantap dengan pelengkap seperti tempe goreng, ikan asin, atau urap sayur.
-
Untuk rasa terbaik, konsumsi dalam waktu 1–2 hari setelah dimasak agar tidak berubah rasa akibat santan.
-
Simpan di kulkas jika ingin disantap keesokan harinya.
Penutup: Sayur Ares, Warisan Rasa dari Tanah Sasak
Sayur Ares bukan hanya tentang makanan. Ia adalah simbol budaya, sejarah, dan nilai-nilai kekeluargaan masyarakat Lombok. Dalam setiap suapan, kita bisa merasakan warisan leluhur yang dijaga dengan penuh cinta dan kebersamaan.
Bagi Anda yang ingin mengenal Lombok lebih dari sekadar pantainya yang indah, mencicipi Sayur Ares adalah langkah awal yang sempurna. Di balik kesederhanaannya, terdapat kekayaan rasa dan cerita yang tak ternilai harganya.




